MAN 2  Kota Kediri Goes to SSC, Sragen – Surakarta Bercerita

 

Kegiatan belajar siswa selama masa pandemi memang di luar kebiasaan. Semua siswa yang seharusnya masuk sekolah, terpaksa  harus bergiliran 50% dengan temannya. Pembelajaran online dan offline menjadi trend saat ini. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat para guru dan siswa untuk mensiasati pembelajarn supaya berkualitas dan tetap fun.  Salah satu ide cerdas adalah diadakan kegiatan Social Study Club (SSC). Kegiatan belajar outdoor yang diikuti oleh siswa jurusan IPS ini dimaksudkan untuk direct learning tentang situs-situs bersejarah di Indonesia.

Pada hari Sabtu (19/03/2022) rombongan X IPS MAN 2 Kota Kediri melaksanakan Social Study Club yang terdiri dari tiga tujuan, yaitu Museum Sangiran, Keraton Solo, dan Pasar Klewer. Kegiatan ini bukan hanya sekedar untuk berwisata dan refreshing tetapi juga untuk menambah wawasan dan juga edukasi. “Niatkan kegiatan ini untuk tholabul ilmi, bukan sekedar berjalan-jalan saja.” Ujar Bapak H. Nursalim, M.Pd.I. selaku Kepala MAN 2 Kota Kediri dalam sambutannya melepas rombongan pagi itu.

Destinasi pertama yang dikunjungi adalah Museum Sangiran yang terletak di Sragen. Jarak tempat parkir bus dengan Museum Sangiran membutuhkan waktu kurang lebih 7 menit berjalan kaki. Untuk yang tidak kuat berjalan kaki, disediakan shuttle dan ojek. Dengan dipandu oleh guide yang berpengalaman, para siswa menyimak penjelasan seputar sejarah manusia purbakala dengan seksama. Dikelilingi nuansa kuno yang kental, pengunjung seakan berada pada zaman pra sejarah. Para siswa juga diijinkan memotret koleksi peninggalan yang ada. Dengan tiket masuk hanya Rp 8.000 saja per orangnya, siswa mendapatkan banyak pengalaman baru dan lebih dekat dengan real references.

Selanjutnya rombongan beralih ke Keraton Hadiningrat Surakarta atau lebih dikenal dengan Keraton Solo. Saat ini Solo dipimpin oleh Pakubuwono ke-XIII. Nah, di sini para siswa mempelajari dan menggali informasi seputar para pendahulu dan peninggalan Keraton Solo pada masa lampau. Untuk masuk ke Keraton para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 15 orang dan dipandu oleh guide yang berpakaian ala keraton. Saat berkeliling area keraton, para siswa dijelaskan banyak riwayat tentang Keraton Solo yang tercermin dalam koleksi benda-benda yang ada.  Bukan kebetulann jika pada kunjungan kali ini siswa bisa bertemu dan berbincang langsung dengan seorang mantan abdi dalam dan pernah dididik langsung oleh Pakubuwono ke-XII. “Jangan hanya melihat luarnya saja, tapi lihat dalamnya. Semua harus seimbang, ada positif dan negatif. Ilmu sudah pasti positif, yang negatif itu otak pikiran manusia, kepentingan duniawi.” Ujar beliau dalam wawancara sore itu.

Dari Keraton Solo rombongan berjalan kaki menuju Pasar Klewer. Pasar ini merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Kota Surakarta, dengan komoditas tekstil sebagai andalannya. Di sini pengunjung dimanjakan dengan aneka model dan motif batik terkini dengan harga terjangkau. Para penjual melayani pembelian grosir maupun eceran. Aneka jajanan khas Surakarta juga tersedia dengan harga bervariasi. Selain itu, pelayanan yang ramah sebagai ciri khas orang Solo, menjadikan pasar ini memberi kesan tersendiri pagi para pengunjung.

Setelah puas berbelanja, rombongan diarahkan menuju Masjid Keraton untuk melaksanakan sholat dan beristirahat sebentar. Sekitar pukul 17.00, rombongan bis bergerak meninggalkan Surakarta menuju Kediri. Rangkaian SSC ditutup dengan makan malam di R.M. Bu Endang di Sragen. Meskipun melelahkan, para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Banyak ilmu dan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di bangku sekolah, mereka peroleh di kegiatan belajar outdoor seperti ini. Bahkan, ada siswa yang ingin ikut lagi tahun depan. SSC, Sragen Surakarta punya cerita. (nad)

#man2kotakediri

#mantsani

#m2kk

 

 

About Author

MAN 2 Kota Kediri

MAN 2 Kota Kediri adalah sekolah setaraf SMA di bawah naungan Kementerian Agama Indonesia yang dulu bernama MAN 3 Kediri. Merupakan Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional yang diresmikan tahun 1992 sebelum berganti nama pada tahun 2017.

Related posts